Rencana pria Rusia, Valery Spiridonov, untuk operasi cangkok kepala ke tubuh orang lain bakal dilakukan pada Desember 2017 di China. Bila terwujud, cangkok kepala ini bakal jadi yang pertama serta bersejarah.
Dokter Italia, Sergio Canavero, berbarengan dengan dokter China, Ren Xiaoping, telah mempersiapkan operasi cangkok kepala yang terdengar seram itu.
Spiridonov, bertekad melakukan cangkok kepala setelah dia menderita penyakit langka bernama, Werdnig-Hoffmann. Rencana itu pertama kalinya diungkap tahun 2013 serta jadi bahan pembicaraan orang-orang dunia. ”Canavero awalannya bercanda, bahwa itu bakal jadi hadiah Natal, namun saat ini bakal jadi kenyataan, ” kata Spiridonov pada Russia Today, Sabtu (12/9/2015).
Dokter Canavero menjelaskan kenapa dia melibatkan dokter China dalam rencana “gila” itu. ”China mau mengerjakannya lantaran mereka mau memenangkan hadiah Nobel. Mereka mau menunjukkan diri (sebagai) pembangkit tenaga listrik ilmiah. Jadi suatu ruangan perlombaan baru, ” tutur pakar bedah Italia itu.
”Banyak media sudah menyampaikan, kami juga bakal coba operasi itu pada 2017, namun itu cuma berlangsung bila setiap langkah sebelum itu berjalan lancar, ” tambah Xiaoping.
Meski demikian, ke-2 dokter itu menolak memberi komentar pertanyaaan terpenting. Yaitu, siapa pendonor tubuh yang akan dicangkokkan ke kepala Spiridonov.
”Tidak mungkin untuk memperkirakan siapa donornya. Cuma ada satu masalah teknis ; tubuh (pendonor) mesti dari ras yang sama juga dengan penerima, ” tutur Spiridonov.
Dirahasiakannya sosok pendonor tubuh itu, menyebabkan spekulasi bahwa pendonor itu yaitu terpidana mati di China. Tetapi, otoritas China menyatakan bahwa China melarang pemakaian organ tubuh dari beberapa terpidana mati.
Operasi cangkok kepala ini direncanakan berlangsung di Harbin Medical University di sebelah timur laut Provinsi Heilongjiang, China. Biaya operasi ini sekitar USD11 juta serta bakal berjalan selama sekitar 36 jam.
Dokter Italia, Sergio Canavero, berbarengan dengan dokter China, Ren Xiaoping, telah mempersiapkan operasi cangkok kepala yang terdengar seram itu.
Spiridonov, bertekad melakukan cangkok kepala setelah dia menderita penyakit langka bernama, Werdnig-Hoffmann. Rencana itu pertama kalinya diungkap tahun 2013 serta jadi bahan pembicaraan orang-orang dunia. ”Canavero awalannya bercanda, bahwa itu bakal jadi hadiah Natal, namun saat ini bakal jadi kenyataan, ” kata Spiridonov pada Russia Today, Sabtu (12/9/2015).
Dokter Canavero menjelaskan kenapa dia melibatkan dokter China dalam rencana “gila” itu. ”China mau mengerjakannya lantaran mereka mau memenangkan hadiah Nobel. Mereka mau menunjukkan diri (sebagai) pembangkit tenaga listrik ilmiah. Jadi suatu ruangan perlombaan baru, ” tutur pakar bedah Italia itu.
”Banyak media sudah menyampaikan, kami juga bakal coba operasi itu pada 2017, namun itu cuma berlangsung bila setiap langkah sebelum itu berjalan lancar, ” tambah Xiaoping.
Meski demikian, ke-2 dokter itu menolak memberi komentar pertanyaaan terpenting. Yaitu, siapa pendonor tubuh yang akan dicangkokkan ke kepala Spiridonov.
”Tidak mungkin untuk memperkirakan siapa donornya. Cuma ada satu masalah teknis ; tubuh (pendonor) mesti dari ras yang sama juga dengan penerima, ” tutur Spiridonov.
Dirahasiakannya sosok pendonor tubuh itu, menyebabkan spekulasi bahwa pendonor itu yaitu terpidana mati di China. Tetapi, otoritas China menyatakan bahwa China melarang pemakaian organ tubuh dari beberapa terpidana mati.
Operasi cangkok kepala ini direncanakan berlangsung di Harbin Medical University di sebelah timur laut Provinsi Heilongjiang, China. Biaya operasi ini sekitar USD11 juta serta bakal berjalan selama sekitar 36 jam.
0 comments:
Post a Comment