Fakta-fakta Tentang Operasi Caesar Ini Perlu Anda Ketahui
Melahirkan yaitu salah satu pekerjaan mulia yang dikerjakan seseorang wanita. Banyak pengorbanan yang dikerjakan oleh wanita untuk hadapi sistem persalinan. Dari mulai rasa takut sakit waktu lakukan persalinan normal sampai mempertaruhkan nyawa untuk keselamatan buah hati. Namun bersamaan berjalannya waktu, nampak teknik atau sistem persalinan yang lebih aman yakni operasi caesar.
Operasi caesar tawarkan kenyamanan atau kurangi rasa sakit waktu sistem persalinan. Namun sistem persalinan ini baru disarankan jika sang ibu hamil alami kondisi yang tidak sangat mungkin untuk lakukan persalinan normal. Di zaman kuno, operasi caesar cuma dikerjakan untuk menyelamatkan bayi jika sang ibu sekarat atau waktu melahirkan. Hukum Romawi kuno menyebutkan tindakan operasi ini juga sebagai " memotong perut "
Operasi caesar sekarang ini mulai tumbuh serta jadi lebih aman setelah dokter gigi William TG Morton menerapkan anestesi. Namun prosedur anastesi pada operasi ceaser tidak luput dari resiko. Berdasar pada panduan dari National Library of Medicine (NLM), sekarang ini teknik operasi caesar masih tetap terbelakang serta mengakibatkan angka kematian ibu bertambah tinggi. Beberapa besar kematian pasca operasi dikarenakan oleh infeksi septikemia serta peritonitis dan peradangan lapisan perut.
Walau demikian pamor operasi caesar tidak berkurang, jadi bertambah. Data Customer Reports mengatakan bahwa di Amerika Serikat, operasi caesar bertambah 500 % dari tahun 1970 serta diperkirakan selalu bertambah. Pada tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tingkat kematian disebabkan operasi Caesar menyusut, tetapi resiko kematian untuk ibu serta bayi yang baru lahir terus ada. Diambil dari Medical Daily, Rabu (23/9/2015), tersebut fakta-fakta operasi caesar yang butuh Anda baca.
1. Resiko kematian ibu
Suatu studi yang diterbitkan di jurnal Lancet temukan bahwa 19 dari 100. 000 wanita meninggal setiap tahun waktu melahirkan. Angka ini menyusut cukup drastis jika dibanding 1 abad yang lalu, dengan kisaran wanita meninggal sejumlah 600 jiwa. Beberapa peneliti menyampaikan bahwa operasi caesar mempunyai resiko kematian lebih rendah.
2. Resiko pada ibu
Menurut profesor Universitas Oregon Health & Science, Dr Aaron B. Caughey, sekarang ini operasi caesar dapat menyelamatkan nyawa anak dan ibu, jika dikerjakan dengan prosedur yang tepat. Namun penambahan resiko pendarahan, infeksi, serta cedera pada ibu masih bakal tetap ada bila prosedur tidak dikerjakan sesuai sama panduan.
Suatu study pada tahun 2014 yang diterbitkan oleh jurnal PLoS Medicine temukan bahwa resiko anak meninggal waktu dilahirkan pada operasi caesar serta kehamilan ektopik (di luar kandungan) rendah namun resiko plasenta abnormal yang bakal mengakibatkan penambahan resiko kelahiran prematur serta penambahan resiko pendarahan yang mengharuskan untuk histerektomi atau pengangkatan rahim.
3. Resiko pada bayi
Studi yang diterbitkan tahun 2014 oleh jurnal PLoS ONE temukan bahwa bayi yang lakukan operasi caesar mempunyai resiko 26 % lebih tinggi alami obesitas waktu dewasa dibanding bayi yang lakukan persalinan normal.
Pada riset yang lain yang dikerjakan Langon Medical Center di Universitas New York temukan bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar bakal hadapi resiko penyakit kronis lebih tinggi. Selain itu, suatu studi dari Universitas York di Toronto temukan bahwa operasi caesar dapat memperlambat kemampuan spasial, yang pada akhirnya bisa memengaruhi kemampuan bayi untuk konsentrasi pada ruang tertentu atau objek menarik di masa depan.
4. Bukan penyebab autisme
Anggapan yang menyebutkan operasi caesar bakal bikin anak menderita autisme dapat dibuktikan tidak benar. Hingga sekarang ini, beberapa pakar masih tetap mencari pemicu masalah spektrum austisme, namun operasi Caesar mungkin saja bukanlah salah satu faktor pemicu dari masalah itu, menurut studi dari Universitas Cork di Irlandia.
Sedangkan riset yang dikerjakan di Swedia pada 1 januari 1982 serta 31 desember 2010 bahwa 21 % bayi yang lahir dengan operasi caesar menderita autisme. Walau demikian, keadaan ini dikarenakan oleh faktor genetik maupun lingkungan serta tidak ada hubungan dengan operasi caesar.
0 comments:
Post a Comment