Kenapa Ahok Tidak Mau Beli Bus Listrik ?

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan selalu memaksimalkan transportasi massal di Ibu Kota. Salah satu misalnya adalah dengan menerima penawaran bus listrik dari perusahaan PT Steady Safe.

Walau demikian, dia menyatakan bahwa Pemprov DKI tidak akan beli bus listrik bermerek BYD Auto itu. Dia cuma mempersilakan bus itu beroperasi di Jakarta, namun dengan system perhitungan rupiah per kilometer.

Saat sebelum beroperasi, PT Steady Safe mesti mendaftarkan produk bus listrik itu ke e-catalogue Instansi Kebijakan Pengadaan Barang Jasa.

" Ya sudah gampang saja, lu ingin ikut rupiah per kilometer. Mogok ya salah anda. Kita enggak usah beli. Ya ini jelas pakai listrik, tidak ada polusi. Kita tidak ingin beli. Kita bayar rupiah per kilometer sama kaya bus-bus lain, " kata Basuki waktu meninjau bus listrik di Balai Kota, Rabu (16/9/15).

Basuki juga berikan kebebasan tentang jumlah unit bus listrik yang bakal beroperasi. Dia tidak memedulikan tentang asal produksi bus listrik seharga Rp 3 miliar itu. Menurutnya, tidak ada permasalahan bila bus listrik itu adalah produksi negara mana pun, termasuk juga China.

" Kita tidak perduli sekarang. Bila dia elektrik, kan kita tidak bayar. Yang saya katakan kan saya tidak mau beli kan. Bila dia rusak, ya mogok di tengah jalan, ya telah kita out-in. Dia yang rugi nanti. "

Bus listrik berdaya tempuh maksimal 250 km setelah di isi lagi dengan tenaga listrik sepanjang lima jam ini sebelumnya sudah dioperasikan di negara Malaysia serta Singapura. Basuki menilainya, bus listrik ini juga sebagai inovasi yang bagus untuk transportasi di Jakarta.

Ke depannya, bila sudah lolos lelang oleh pihak LKPP serta sudah siap untuk dioperasikan seputar pertengahan 2016, bus listrik ini bakal dioperasikan di jalur lambat, menukar bus-bus yang sudah lama beroperasi.

Untuk besaran biaya yang diputuskan berdasar pada system rupiah per kilometer operasional bus, Basuki masih tetap belum bisa memastikan.

" Saya tidak tahu LKPP yang nanti putusin. Bus medium Rp 10. 000. Bila lebih mahal, kita tidak mau kan, bila lebih murah baru kita mau, " katanya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment