Dikutip dari ibu Ainun Habibie :
“Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan dengan anak sendiri?
Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu.
Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu. ”
* Janganlah dibiarkan anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka.
* Mudah mudahan ini dapat jadi penyemangat serta jawaban untuk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban untuk keluarga & anak-anaknya. Lantaran mau rumah tangganya terus terjaga & anak anak dapat tmbuh dengan penuh perhatian, bukan sekedar dalam hal akademik, namun juga untuk mendidik agamanya, oleh karena itu sejatinya peran orang tua.
* Belajar dari keberhasilan orang-orang hebat, senantiasa ada pengorbanan dari beberapa orang yang ada dibelakangnya yang mungkin saja namanya tidak pernah tercatat dalam sejarah.
* Berbanggalah engkau sang Ibu Rumah Tangga, oleh karena itu pekerjaan seseorang wanita yang paling mulia.
“Mengapa saya tidak bekerja? Bukankah saya dokter? memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan dengan anak sendiri?
Apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri? Anak saya akan tidak memiliki ibu.
Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu. ”
* Janganlah dibiarkan anak-anak mu hanya bersama pengasuh mereka.
* Mudah mudahan ini dapat jadi penyemangat serta jawaban untuk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban untuk keluarga & anak-anaknya. Lantaran mau rumah tangganya terus terjaga & anak anak dapat tmbuh dengan penuh perhatian, bukan sekedar dalam hal akademik, namun juga untuk mendidik agamanya, oleh karena itu sejatinya peran orang tua.
* Belajar dari keberhasilan orang-orang hebat, senantiasa ada pengorbanan dari beberapa orang yang ada dibelakangnya yang mungkin saja namanya tidak pernah tercatat dalam sejarah.
* Berbanggalah engkau sang Ibu Rumah Tangga, oleh karena itu pekerjaan seseorang wanita yang paling mulia.
0 comments:
Post a Comment