Diperkirakan Merangkak Naik ! Jajal Ketangguhan Rupiah Hari Ini Sembari Respon BI Rate


Nilai Tukar Rupiah berpeluang kembali Menguat. Namun Rupiah Masih Harus Menjajal Ketangguhannya pada Perdangan Hari ini. Walau Menanjak Jangka Pendek Pada Senin (14/09/2015), namun akan diprediksi Kembali menguat hari ini. Pelemahan Dollar AS menjadi Senteimen Positif bagi Rupiah Hari Ini untruk terus melaju keatas.

Data Ekonomi AS dimumkan pada Akhir pekan Lalu belum mampu meningkatkan harapan kenaikan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pada FOMC meeting pada Kamis (17/09/2015) dini Hari mendatang. Sentimen Turun sementara Inflasi Produsen Masih negative. Hal Tersebut Tercermin dari Indeks Dollar AS yang terus menurun bersamaan denganb imbal hasil US Treasury.

Nilai Tukar Rupiah Diproyeksikan kembali bergerak Variatif dengan bertahan dari pelemahan. Pasar merepon hasil FOMC Meeting tersebut sembari menantikan Besaran BI Rate uyanhg akan diumumkan pada hari ini.

The Fed memutuskan Untuk tidak menaikkan Suku Bunga wakaupun jenbaikan tahun Ini masih sangat mungkin untuk dijalankan. Keputusan yangterjadi tersebut merupakan pemangkasan dengan pemangkasan proyeksi PDB AS mendorong pelemahan indeks dollar.

Rupiah Stabil si saat IHSG dan SUM menguat cukup sigifikan. Dollar AS juga melemah di pasar Asia hingga penutupan pada Rabu Sore. Hari Ini pelemahan Dollar diperkirakan berlanjut sehingga berpeluang juga membantu penguatan Rupiah dan asset berdenominasi Rupiah lain. Pengiatan BI Rate ditunggu Hingga penutupan Perdaganagn Sore ini.

Riset Samuel Sekuritas menangkap peluang dipangkasan BI rate. Akan tetapi saat ini dengan inflasi yang masih jauh di atas target BI dan Rupiah diatas Rp 13 ribu per dollar AS BI sepertinya akan mempertahankan BI Rate di Level 7.5 Persen.

Sementara itu EURO terus menguat akibat konsistensi perbaikan data ekonomi Zona EURO serta meredanya masalah utang Yunani. Keadaan Rupiah Yang menguat Tipis hingga pedagangan Akhir Pekan kemarin. Tetapi paling tidak tiga factor akan menjaga tekanan pelemahan pada rupiah.

Ketidak Pastian menjelang FOMC meeting, penurunan harga Komoditas serta pengumuman pertujmbuhan ekspor dan impor Agustus yang bisa menjadi petunjuka laju pertumbuhgan Ekonomi Indonesia ke depan.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment